Cemaran 2.5 Beberapa Pulau di Indonesia
Halo halo halo.... Kali ini aku mau membahas tentang pencemaran udara nih teman-teman.
Lalu... apa sih pencemaran udara itu? terus, bagaimana keadaan Indonesia tentang pencemaran udara saat ini?
Pencemaran udara merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh beberapa wilayah
perkotaan dan perdesaan di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Kecenderungan penurunan
kualitas udara di Indonesia telah terlihat dalam beberapa dekade terakhir yang dibuktikan dengan
data hasil pemantauan khususnya partikel (PM10, PM2.5) dan oksidan/ozon (O3) yang semakin
meningkat.Partikulat halus atau PM2,5 merupakan jenis partikulat dengan diameter kurang dari 2,5
µm. Partikulat tersebut jika memiliki konsentrasi yang melebihi ambang tertentu yang disarankan
oleh WHO dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia jika terhirup, salah satunya
adalah penyakit kardiovaskular. WHO menetapkan dua baku mutu terhadap keberadaan PM2,5 yaitu rata-rata 24 jam sebesar 25 µg/m3dan tahunan sebesar 10 µg/m3.1Setiap negara menetapkan
baku mutu PM2,5 yang berbeda-beda. Baku mutu 24 jam di Indonesia adalah sebesar 65 µg/m3 dan
tahunan sebesar 15 µg/m3. Berikut adalah tabel cemaran pm2.5 di Pulau Jawa, Sumatera, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
Dari data tabel tersebut, dapat dianalisis cemaran pm 2.5 dari tahun ke tahun tiap pulaunya. Grafik dan analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Pulau Sumatera
Di Pulau Sumatera cemaran PM2.5 paling rendah terjadi pada tahun 1998 sebesar 10,78144729
µg/m3
. Pada tahun berikutnya, terjadi kenaikan dan penurunan cemaran tetapi tidak lebih rendah
dari tahun 1998. Cemaran tertinggi terjadi pada tahun 2015 sebesar 27,3658552 µg/m3
. Mengalami
penurunan yang drastis pada tahun 2016 sebesar 15,30611842 µg/m3.2. Pulau Jawa
Di Pulau Jawa, kenaikan dan penurunan cemaran PM2.5 cenderung stabil karena dilihat dari grafik tersebut kenaikan dan penurunannya tidak begitu tajam. Pada tahun 2014 terjadi angka pencemaran tertinggi sebesar 22,97226898 µg/m3 . Mengalami penurunan yang cukup drastis pada tahun 2017 yaitu dari 21,61966388 µg/m3 menjadi 17,87067225 µg/m3
Di Pulau Kalimantan, terjadi cemaran udara paling tinggi pada tahun 2015 sebesar 37,0903636 µg/m3. Sementara itu, penurunan cemaran udara terjadi pada tahun 2000 dengan angka sebesar 8,743818204 µg/m3 . Laju kenaikan cemaran udara di Pulau Kalimantan cenderung mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat drastis.
Nah, itu tadi adalah data-data cemaran pm2.5 di beberapa Pulau yang ada di Indonesia. Cukup sekian dan terima kasih...
Di Pulau Jawa, kenaikan dan penurunan cemaran PM2.5 cenderung stabil karena dilihat dari grafik tersebut kenaikan dan penurunannya tidak begitu tajam. Pada tahun 2014 terjadi angka pencemaran tertinggi sebesar 22,97226898 µg/m3 . Mengalami penurunan yang cukup drastis pada tahun 2017 yaitu dari 21,61966388 µg/m3 menjadi 17,87067225 µg/m3
3. Pulau Bali dan Nusa Tenggara
Cemaran udara di Pulau Bali dan Nusa Tenggara tidak mengalami penurunan dan kenaikan yang
sangat drastis. Pada tahun 2011 terjadi cemaran udara paling tinggi sebesar 10,98583336 µg/m3
sedangkan cemaran udara paling rendah terjadi pada tahun 2003 dengan angka sebesar 7,710500032
µg/m3.
4. Pulau Kalimantan
Di Pulau Kalimantan, terjadi cemaran udara paling tinggi pada tahun 2015 sebesar 37,0903636 µg/m3. Sementara itu, penurunan cemaran udara terjadi pada tahun 2000 dengan angka sebesar 8,743818204 µg/m3 . Laju kenaikan cemaran udara di Pulau Kalimantan cenderung mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat drastis.
5. Pulau Sulawesi
Di Pulau Sulawesi, cemaran tertinggi terjadi pada tahun 2013 ke 2014 dengan angka sebesar 13,71031917
µg/m3 dan 13,84478725 µg/m3. Sementara itu, cemaran terendah terjadi pada tahun 1998 dengan angka
sebesar 7,79382981 µg/m3. Laju kenaikan di Pulau Sulawesi cenderung stabil
6. Pulau Papua
Di Pulau Papua, terjadi kenaikan cemaran udara pada tahun 2014 dengan angka sebesar 15,19375008
µg/m3. Sementara itu, pada tahun 2016 terjadi penurunan yang cukup drastis sebesar 14,50975004
µg/m3 menjadi 10,96149997 µg/m3. Laju kenaikan dan penurunan cemaran PM2.5. di Pulau Papua
cenderung cukup stabil.
Berdasarkan data yang telah diperoleh pada tahun 1998-2018, angka cemaran PM2.5 rata-rata
pulau di Indonesia, di atas batas dari WHO. Pada pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan berada
pada level sedang dengan kisaran angka antara 16-65 µg/m3. Sementara, Pulau Bali dan Nusa
Tenggara, Sulawesi, dan Papua berada pada level baik dengan kisaran angka 0-15 µg/ m3. Kenaikan cemaran PM2.5 dapat terjadi akibat adanya industri, pembuangan pembangkit listrik, penggunaan kendaraan bermotor, serta aktivitas manusia. Laju kenaikan cemaran PM2.5
berbanding lurus dengan laju kenaikan jumlah penduduk di Indonesia. Hal ini dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan berkurangnya usia harap
waduhh perlu waspada nih
BalasHapus